JAKARTA - Mengurus Al Qur'an memang pekerjaan yang tidak ada habisnya. Begitupun dengan keberkahan dan buah kebajikannya yang lestari sepanjang masa bagi siapapun yang menyibukinya. Hal itu pulalah yang mendorong dibangunnya satu poros sinergi antara Provinsi Kalimantan Timur dendan Daerah Khusus Ibukota Jakarta.
Siapa lagi yang menginisiasinya kalau bukan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Hidayatullah DKI Jakarta yang selama ini memang concern progrmanya ke arah sana. Seperti diketahui, Hidayatullah DKI Jakarta saat ini mengelola sedikitnya 128 Rumah Qur'an dengan tenaga relawan yang tersebar di berbagai titik di Jabodetabek.
Ketua DPW Hidayatullah DKI Jakarta, Ust Muhammad Isnaini, dalam kesempatan kunjungannya ke Kaltim, provinsi yang ditetapkan menjadi Ibu Kota Negara (IKN) baru itu, berkesempatan bersilaturrahim dengan Ketua DPW Hidayatullah Kaltim Ust Ahmad Uswandi dan jajarannya.
Dalam kesempatan tersebut, mereka membicarakan sejumlah hal termasuk berbagai isu keumatan terkini, hingga kemudian disepakati komitmen menguatkan jalinan poros sinergi Jakarta - Kaltim dengan menghadirkan 5000 rumah Qur'an.
"DKI Jakarta dan Kaltim siap dan sangat siap untuk saling menguatkan dalam pelayanan dan khidmat kepada ummat," kata Isnaini dalam keterangannya kepada Gardakota.com, Rabu (7/7/2021).
Isnaini mengatakan, melalui program Majelis Quran dan Rumah Quran, Hidayatullah ingin meluaskan khidmatnya kepada umat, utamanya pada pemberantasan buta aksara Al Qur'an dan penyebarluasan muallim yang siap mengabdi di mana saja demi untuk mengajarkan Al Qur'an.
Dia pun berharap sinergi dengan Kaltim dan juga daerah lainnya akan semakin memantapkan Grand MBA atau Gerakan Nasional Dakwah Mengajar dan Belajar Al Quran yang telah dicanangkan Hidayatullah sejak tahun 2000 lalu.
"Doa dan dukungan kami untuk Kaltim menghadirkan 5000 Rumah Qur'an sebagai basis layanan tarbiyah dan dakwah di Ibu Kota Negara baru," tukasnya.
Isnaini menambahkan, poros sinergi Jakarta - Kaltim tidak saja akan semakin menguatkan ketersambungan spirit, melainkan juga dalam alih sumber daya pengiriman calon peserta didik yang akan melanjutkan pendidikan di Ma'had Tahfidzul Qur'an Ahlus Shuffah Gunung Binjai Balikpapan yang kini menjadi salah satu barometer penyelenggaraan pendidikan takhassus Al Qur'an. (ybh/hio)