“Jakarta Mengaji” Semakin Diminati Tukang Ojek dan Pegawai


JAKARTA - Jakarta Mengaji, yang merupakan program unggulan DPD Hidayatullah Jakarta Selatan, membutuhkan sumberdaya muallim (pengajar Al-Qur’an) yang banyak dan berkualitas.

Program yang saat ini menyasar dua segmentasi, tukang ojek online dan pegawai PPSU di tiap kelurahan ini, sejauh pelaksanaannya semakin banyak menarik minat segmentasi tersebut. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah pendaftar pada program.

Meningkatkannya kuantitas partisipan program, tentu menuntut adanya peningkatan kualitas pada program tersebut pula. Hal inilah yang disadari sepenuhnya oleh Direktur Jakarta Mengaji, yang juga Ketua Departemen Dakwah DPD Hidayatullah Jakarta Selatan, Moh Amin Insani.

Maka pada Ahad (13/10/2019), bertempat di markaz dakwah DPD Hidayatullah Jakarta Selatan, The Jayakarta House, diselenggarakan pendalaman materi (upgrading) ilmu Al-Qur’an.

Pesertanya tidak lain adalah para pengajar Jakarta Mengaji yang berasal dari anggota El-Mahalli (Mahasiswa Hidayatullah di LIPIA).

Bertindak sebagai pemateri, ustadz muda Baharun Musaddad Lc, lulusan ilmu Al-Qur’an Universitas Islam Madinah yang juga seorang hafizh Al-Qur’an bersanad.

Para peserta diberi pendalaman yang sangat bermanfaat terkait dengan bagaimana membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar dimulai dari hal-hal yang paling mendasar, yakni makharijul huruf (teknik pengucapan huruf-huruf Al-Qur’an).

“Program pendalaman seperti ini diharapkan akan terus berlanjut secara berjenjang demi semakin meningkatnya kualitas para pengajar program Jakarta Mengaji yang kemudian akan turut pula meningkatkan kualitas pelayanan dakwah pada program tersebut,” harapan mereka.

Sebelumnya diberitakan, tukang ojek juga butuh asupan spiritual, termasuk tukang ojek berbasis aplikasi atau biasa dikenal dengan sebutan ojol. Di sela-sela mencari nafkah, para pengojek ini menyempatkan diri untuk mempelajari ayat suci Al-Qur’an.

Gayung bersambut. Mereka pun mengikuti sebuah program yang disebut Ojek Online Mengaji.

Program ini merupakan gagasan dari salah seorang anggota El-Mahalli (Mahasiswa Hidayatullah di LIPIA), Chairy, yang kesehariannya bekerja sampingan sebagai driver ojol di sela-sela aktivitas utamanya sebagai mahasiswa di LIPIA.

“Iya, dalam perjalanannya, ane mendapati bahwa banyak driver ojol yang punya kemauan kuat untuk belajar Al-Qur’an, namun kesulitan mencari tempat dan pengajar yang pas dan sesuai dengan profesi mereka,” ujar Chairy, dalam sambutannya pada acara perdana program ojol mengaji di kantor The Jayakarta House, di Jl H Samali, Pasar Minggu, Jaksel, Kamis (05/09/2019).

“Awalnya dari sana. Beberapa dari mereka meminta tolong ke ane untuk membantu mencari program yang tepat,” tambah Chairy.

Kemudian, keinginan para ojol itu disampaikan Chairy kepada sejumlah aktivis, yaitu Ryan Abu Haq dan Suwito Fatah, serta Ketua dan Sekretaris DPD Hidayatullah Jaksel.

Gayung bersambut, gagasan tersebut direspons dengan cepat oleh DPD yang kemudian menginisiasi program ini.

DPD pun menugaskan salah seorang alumnus LIPIA, Amin Insani, sebagai penanggung jawab dan Chairy sebagai koordinator pendaftaran ojol yang ingin bergabung mengikuti program itu.*/Rajiv

Slider Parnert

Subscribe Text

Anda Ingin Berbagi Berkah Takjil Ramadhan?